Wisuda Kedua

Alhamdulillah

Aku mengucap syukur kepada penciptaku, Dzat yang selalu mencukupi kebutuhanku, Dzat yang selalu melindungiku, Dzat yang pada-Nya aku menyerahkan segala perkara dalam hidupku. Terima kasih, Allah swt atas segala rahmat dan karunia-Mu.

Di hari Kamis, 23 November 2017 aku menjalani prosesi wisuda setelah selama 13 bulan menuntut ilmu di program studi MBA Energy Management di University of Aberdeen, Britania Raya.

Aku tak menyangka bahwa salah satu dari daftar harapan yang pernah aku tuliskan beberapa tahun lalu diwujudkan oleh Allah swt: “melanjutkan studi S2 di luar negeri dengan beasiswa”. Terima kasih, LPDP atas dukungan penuh tersebut.

Berangkatlah aku ke Aberdeen, the capital energy of Europe. Mengambil studi administrasi bisnis di bidang manajemen energi. Berharap suatu saat nanti aku bisa turut aktif mengembangkan industri energi di Indonesia, terutama energi baru dan terbarukan.

Setahun lebih aku lalu di kota ini, suka duka, jatuh bangun, dingin dan dingin sekali, telah aku jalani. Banyak pelajaran berharga aku raih, baik itu di dalam kelas maupun di luar kelas. Semuanya memberi pelajaran berharga.

Pernah suatu ketika aku dihadapkan dengan masalah (yang menurutku besar), aku hampir putus asa. Namun orang-orang terdekatku, Mama dan Bapak, sahabat-sahabat terus mendukungku, berdoa untukku agar aku kuat di kota ini, agar aku mampu melanjutkan studi ini, agar aku tetap amanah menjalankan tanggung jawab ini. Alhamdulillah, berkat doa mereka, Allah memberiku kelulusan dengan predikat “Distinction”.

Air mataku menetes. Menyadari betapa banyak dosa yang telah aku perbuat, namun Allah swt tetap memberiku banyak hal, hal yang aku cita-citakan, hal yang aku minta: “lulus dengan predikat distinction.” Allah swt Maha Benar atas segala firman-Nya: “Maka, nikmat Tuhan mu yang manakah yang kau dustakan?”

Mama, Bapak, maafkan aku yang tidak bisa mengajakmu serta menghadiri wisudaku yang kedua ini. Aku berharap, Allah swt akan memberiku kesempatan dan kemampuan untuk membahagiakan kalian suatu saat nanti dalam hidupku.

Aamiiin.

Alhamdulillahirabbil’alamin.

Beasiswa LPDP

Hi!

Alhamdulillah, pada pertengahan tahun 2016 lalu saya menerima beasiswa LPDP untuk program master di luar negeri. Saat ini saya sudah berada di kota tujuan studi, yaitu Aberdeen, Skotlandia, Britania Raya.

Dalam tulisan kali ini saya akan sedikit bercerita mengenai pengalaman saya dalam memperoleh beasiswa LPDP yang super kece ini. Yuk, kita mulai!!

  1. Kenapa beasiswa LPDP ini kece??

    Satu, besaran dana yang diberikan luar biasa mewah! Beasiswa ini mengliputi 100% biaya kuliah kita, biaya hidup mencukupi sehingga kita gak perlu sambi kerja part-time untuk nombok ongkos makan, tapi yaa yang wajar yaaa… gak setiap hari makan di hotel bintang 5 juga. Tunjangan buku setiap tahun disediakan. Asuransi kesehatan dipenuhi. Sampai biaya persiapan keberangkatan juga dikasih. Untuk penelitian tugas akhir dan wisuda, disediakan juga. Coba bayangkaaaannnn, kece banget kan!!
    Dua, ini adalah beasiswa favorit pemuda-pemudi harapan bangsa! Jumlah pendaftar di tahun 2016 untuk 2 batch seleksi saja mencapai 120,000 orang dan yang berhasil lolos ada 6,000 orang. Dan yang perlu diketahui adalah tidak ada kuota yang dipatok oleh LPDP, bisa dibilang kamu gak bersaing dengan pendaftar lain… melainkan, kamu bersaing dengan diri kamu sendiri.
    Tiga, karena banyaknya penerima beasiswa LPDP ini, so you are not alone! Akan ada teman seperjuangan di kota studi kamu nanti.
    Empat, beasiswa ini kan dananya dari negara, jadi memang sudah semestinya kita kembali dan mengabdi pada ibu pertiwi. Fair enough.

  2. Persiapan seleksi administrasi

    Hal yang harus diperhatikan sebelum kalian daftar adalah penuhi semua persyaratan yang tertera di buku panduan yang bisa kamu unduh di situsnya LPDP di http://www.beasiswa.lpdp.kemenkeu.go.id/, lalu jangan ragu untuk bikin akun di situs itu segera! Semua informasi mengenai persyaratan, program beasiswa, daftar universitas, dll seputar LPDP bisa kamu dapatkan di http://www.lpdp.kemenkeu.go.id/beasiswa/beasiswa-magister-doktor-2/.

    Yang perlu dipersiapkan dari jauh-jauh hari, bahkan berbulan-bulan sebelumnya adalah persiapan tes IELTS atau TOEFL. Silahkan pilih tes bahasa Inggris IELTS atau TOEFL yang akan kamu jalani, pertimbangkan juga dengan universitas tujuan studi kamu apakah mereka mensyaratkan nilai IELTS atau TOEFL. Terus gimana persiapan tes bahasa Inggrisnya? Untuk kamu yang Bahasa Inggrisnya udah canggih, yaudahlah yaaa banyakin berdoa. Tapi untuk kamu yang masih terbata-bata dan belum terbiasa menggunakan bahasa Inggris, seperti saya ini.. ya wajib hukumnya belajar. Kalau punya uang banyak silahkan ikuti bimbingan belajar untuk persiapan IELTS atau TOEFL di lembaga yang terpercaya, biayanya bisa jutaan Rupiah. Tapi kalau agak sayang investasi di persiapan bahasa, lebih baik banyak belajar melalui internet, di Youtube bahkan ada banyak channel dimana kita bisa belajar dari guru-guru native, ada juga kumpulan soal listening, atau kumpulan soal-soal reading dan writing di situs-situs yang mudah ditelusuri dengan mbah Google.

    Selain itu ada beberapa dokumen yang diperlukan, seperti surat keterangan sehat dari dokter, surat keterangan bebas narkoba, surat keterangan bebas TBC (khusus untuk tujuan luar negeri), dan surat tanda berkelakuan baik dari kepolisian, karena butuh koordinasi dengan pihak lain, sebaiknya surat-surat tersebut juga dipersiapkan dari jauh-jauh hari. Tapi jangan kejauhan, kan ada masa berlakunya.

    Tidak kalah pentingnya adalah mengenai surat rekomendasi. Jika sudah bekerja, bisa minta rekomendasi dari atasan kamu. Ingat, formatnya harus sesuai dengan format yang sudah disediakan oleh LPDP. Semua lengkap ada di buku panduan pendaftaran.

    Ada pula beberapa form persetujuan tugas dan form lainnya yang harus kamu lengkapi, semua sudah disediakan oleh LPDP untuk formatnya, kamu hanya tinggal ketik ulang lagi aja untuk kebutuhan kamu. Jangan males ngetik, yaa… toh semuanya udah ada formatnya, kamu tinggal mengikuti. *ini gak galak yaa*

    Setelah itu ada esai dan rencana studi yang amat sangat penting sekali. Panduan mengenai esai sudah dijelaskan pula di buku panduan pendaftaran. Ikuti sesuai dengan kriteria dan poin-poin yang diminta dalam panduan tersebut, dan buatlah sejujur-jujurnya. Insya Allah berkah. Khusus untuk rencana studi, akan lebih baik jika kamu sudah punya kampus tujuan studi lengkap dengan program dan silabusnya. Pastikan kamu membuatnya layaknya kamu punya keinginan dan berharap mendapatkan sponsor untuk mendanai keinginan kamu tersebut. Jika kamu jadi calon sponsor, rencana studi (keinginan) seperti apakah yang kamu harapkan ada pada proposal yang diajukan tersebut? Sekedar saran dari saya, kamu harus bisa memberikan alasan yang kuat mengapa kamu memilih program studi tersebut, apa saja yang akan kamu pelajari di program itu, bagaimana hasil pembelajaran di program itu bisa berpengaruh pada pilihan masa depanmu, dan berapa total biaya yang dibutuhkan untuk kamu belajar di program itu, di kota itu, di negara itu, hingga kamu selesai studi. Semangatlah pokoknya!!

  3. Persiapan seleksi substansi

    Selamat, kamu lulus seleksi administrasi! Semangat, kamu akan menghadapi seleksi substansi! Apa itu seleksi substansi? Ini adalah tahap yang paling esensial dari proses seleksi beasiswa LPDP. Ada tiga tes di proses ini. Untuk kamu yang akan melanjutkan kuliah di universitas luar negeri, seluruh tes akan dilakukan dalam bahasa Inggris dan untuk universitas dalam negeri dilakukan dalam bahasa Indonesia.

    Pertama, kamu akan menghadapi tes penulisan esai dengan tema yang sudah ditentukan oleh LPDP. Temanya bisa bermacam-macam, kamu pilih satu tema yang menurutmu paling kamu kuasai. Saya menulis esai dengan struktur yang sama dengan yang saya pergunakan ketika writing tes IELTS. Di paragraf pertama saya jelaskan temanya secara umum dan saya sebutkan beberapa poin yang akan saya jelaskan di paragraf selanjutnya hingga ditutup dengan sebuah kesimpulan.

    Kedua, kamu akan berdiskusi dengan rekan-rekan sekelompok dalam leaderless group discussion. Ya, leaderless. Diskusi tanpa pemimpin. Kita sudah mengetahui siapa saja rekan grup kita jauh sebelum kita datang ke lokasi tes. Kita sudah bisa menjalin komunikasi dengan mereka sebelumnya. Tapi, menurut saya, pertemuan di hari-H itu sudah cukup, dan bisa natural dalam berdiskusi. Bisa dipastikan akan ada satu rekan yang bersedia menjadi moderator diskusi, dan itu peran yang sangat penting. Ingatlah, jangan sampe kamu yang menjadi moderator malah gak kebagian waktu untuk mengungkapkan pendapat karena saking baiknya dia mempersilahkan rekan lainnya untuk berbicara. Akan ada juga rekan yang berbeda pendapat dengan mayoritas anggota grup, itu gak masalah sih (sepertinya). Ungkapkan pendapat kamu yang baru dan lain untuk bahan diskusi. Jangan asal idem aja sama rekan sebelum kamu. Dan sebisa mungkin kaitkan pendapat kamu dengan pengalaman kerja kamu atau jurusan studi yang kamu incar. Sampaikan setenang mungkin.

    Ketiga, ini yang paling bikin degdegan: wawancara! Persiapan saya gimana? Hmmmm… saya baca esai yang saya bikin. Semua esai dan rencana studi. Saya baca, saya rekam, dan saya dengarkan terus berulang-ulang. Jujur. Itu paling penting karena dengan jujur kamu akan bercerita tanpa cela kepada interviewer kita. Jawab dengan percaya diri dan semangat. Tunjukkan juga kalau kamu menghormati para pengujinya.

    Setelah itu, semangat tanpa putus berdoa. Minta sama Allah SWT.

  4. Persiapan keberangkatan

    Selamat!! Kamu lulus seleksi substansi! Tahap berikutnya adalah PK. Itulah singkatan untuk hal ini. Angkatan PK sekarang, udah entah berapa. Ratusan kayaknya. Satu angkatan bisa mencapai lebih dari 100 orang penerima beasiswa. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia, dengan beragam keahlian, beragam bidang studi pilihan, dan beragam karakter. I think that’s all.

I hope you find it useful and insightful.

If you want to get in touch with me, leave your comments down below.

Terima kasih semuanya!

Mestakung (?)

Setelah bergelut dengan laptop ngerjain tugas kuliah, sambil memandang lampu gedung Sir Duncan Library dari jendela flat, gue pun penasaran dengan prakiraan cuaca di Aberdeen untuk sepekan ke depan. Gue dapatilah begini keadaannya:Screenshot_20170601_020228

Seakan langit menangis atas masalah gue. #lebay

Jadi inget perkataan temen gue waktu ada hujan di Jakarta: “hujannya kayak nahan nangis seminggu.”

Ya, sepertinya hujan seminggu di Aberdeen adalah wujud dari rintihan hati ini. #lebaylagi

Go Go Go

Seorang lelaki mengendarai sepeda motor, mengenakan jaket hijau dan berhelm hijau mendekati seorang perempuan berpakaian hitam dengan tas dorong yang juga berwarna hitam.

Laki-laki: Eh, Ibu.. Ibu go glam.
Perempuan: Eh, Bapak.. Bapak go jek.

Do they know each other?

Up ↑